Jumat, 25 Desember 2009

Metode Pembelajaran Klasikal

A. Latar Belakang

Group presentation adalah kegiatan penyampaian pelajaran kepada sejumlah siswa, yang biasanya dilakukan oleh pengajar dengan berceramah di kelas. Model pembelajaran individual menurut Nasution (2000) lebih sukar di jalankan daripada model Pengajaran klasikal. Pembelajaran klasikal mencerminkan kemampuan utama guru. karena pembelajaran klisikal ini merupakan kegiatan belajar dan mengajar yang tergolong efisien. Pembelajaran secara klasikal ini berarti bahwa seorang guru melakukan dua kegiatan skaligus yaitu mengelolah kelas dan mengelolah pembelajaran. Pengelolan kelas adalah penciptaan kondisi yang memungkinkan terselenggaranya kegiatan pembelajaran secara baik dan meyenangkan yang di lakukan di dalam kelas. Dikuti sejumlah siswa yang di bimbing oleh seorang guru.
Model ini sering juga disebut “Classroom Management Model” model ini memiliki karesteristik yang memberikan serta pencapaian keterampilan social.

B. Permasalahan
Guru mencoba menyesuaikan pengajarannya dengan kemampuan rata-rata, ia tahu bahwa ia terpakasa menghambat kemajuan anak-anak yang cepay serta penting untuk di ketahui bagi setiap guru agar ia dapat menentukan solusi yang paling arif. Walaupun pelajaran klasikal sangat umum di jalankan ini tidak berarti bahwa perbedaan individu dapat di abaikan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Model Pembelajaran Klasikal

Pembelajaran klasikal mencerminkan kemampuan utama guru, karena pembelajaran klisikal ini merupakan kegiatan belajar dan mengajar yang tergolong efisien. Pembelajaran secara klasikal ini berarti bahwa seorang guru melakukan dua kegiatan skaligus yaitu mengelolah kelas dan mengelolah pembelajaran. Pengelolan kelas adalah penciptaan kondisi yang memungkinkan terselenggaranya kegiatan pembelajaran secara baik dan meyenangkan yang di lakukan di dalam kelas. Di ikuti sejumlah siswa yang di bimbing oleh seorang guru.
Dalam hal ini guru di tuntut kemampuannya mengunkan tehnik-tehnik penguatan dalam pembelajaran agar ketertiban belajar dapat di wujudkan. Pengajaran klasikal dirasa lebih sesuai dengan kurikulum yang uniform. Yang dunilai melalui ujian yang uniform pula. Hasil penelitian J. H. Pesta Lozzi (1746-1827) mengejarkan bermacam-macam mata pelajaran pertukaran di sekolah sejak pesta lozzi pengajaran individual oleh seorang tutor. Pengajaran klasikal merupakan keharusan dalam menghadapi sejumlah murid yang membanjiri sekolah akibat demokrasi, indusrilisasi, pemeretaan, dan pendidikan atau kewajiban belajar. Dengan sendirinya di cari usaha untuk memperbaiki Pengajaran klasikal itu. Kurikulum di jadikan uniform bagi seluruh Negara, ujian akhir dan tes masuk sedapat masuk disamakan untuk semua jenis sekoah.
Buku pelajaran yang diterbitkan oleh pemerintah sama bagi semua. Bila di ijinkan buku-buku lain dapat digunakan asalkan dasarnya sama yaitu mengacu pada kurikulum yang telah ditentukan oleh pemerintah. Dicari metode pendidikan klasikal yang efektif dan paling baik bagi kelas atau kelompok guru yang di persiapkan adalah guru yang baik bagi kelas atau di akui sebagai tokoh yang melahirkan gagasan besar tentang pendidikan antara lain :
1. Mendemokrasikan Pendidikan dengan menyatakan adalah hak mutlak dari setiap anak untuk setiap anak untuk mengembangkan pootensi dirinya sepenuhnya.
2. Mempsikologikan pendidikan yaitu teori dan praktek pendidikan harus didasarakan pada psikologi atau ilmu tentang karesteriski jiwa individu manusia.
3. Mendasarkan pendidikan pada perkembangan organic dari pada pemindahan-pemindahan gagasan.
4. Pendidikan mulai dengan presepsi tentang objek-objek yang konsrif, pembentukan tindakan-tindakan yang kongkrit dan pengalaman terhadap respon-respon emosional yang actual.
5. Perkembangan adalah sebuah pembangunan potensi secara berangsur-angsur setiap bentuk pengajaran harus dilakukan secara berlahan-lahan, melalui perjalan berangur-angsur sesuai pemekaran dengan kemampuan-kemampuan dari anak.
6. Perasan-perasan keagamaan di bentuk mendahului dari kata-kata atau symbol-simbol yang di miliki anak.
7. Perlu ada pandangan yang refosioner tentang disiplin yang didasarkan pada kemauan baik dan kerja sama antara pelajar dengan pengajar.
8. Diperlukan alat baru dalam pendidikan guru dan studi tentang pendidikan sebagai sebuah ilmu (Mudyaharjo, 2001:121).
Pendapat pesta lozzi tersebut implementasinya dalam pendidikan dilakukan dalam Pengajaran klasikal jangan sampai merugikan bagi kepentingan anak sebagai individu dalam belajar, hal yang diperhatikan adalah kelas sebagai keseluruhan.
Nasution (2000:41) berpendapat justru lebih di perhatikan perbedaan individual, yaitu guru dengan sadar memaksa dirinya member perhatian pada setiap anak secara individual dikelasnya. Kegiatan-kegiatan belajar yang bersifat menerima atau menghafal pada umumnya di berikan secara klasikal. Siswa yang berjumlah kurang lebih 30 atau 40 orang siswa, pada waktu yang sama merima bahan yang sama, umumnya kegiatan diberikan dalam bentuk ceramah. Dalam mengikuti kegian belajar ini murid-murid dituntut untuk selalu memusatkan perhatian terhadap pelajaran, kelas harus sunyi dan semua murid duduk di tempat msing-masing mengikuti uraian guru. Pengelolaan pembelajaran yang bertujuan untuk mencapai tujuan belajar, dapat dilakukan mel;alui tindakan penciptaan suasana menyenangkan dalam belajar ini dilakukan dengan pemusatan perhatian pada bahan pelajaran dengan mnegunakan pendekatan yang sesuai dengan materi pelajaran, dan mengikutsertakan siswa secara aktif sesuai dengan kondisi siswa.
Belajar secara klasikal cenderung menempatkan siswa dalam posisi pasif, sebagai penerima bahan ajaran. Upanya mengaktifkan siswa dapat menggunakan metode Tanya jawab, demonstrasi, diskusi dan lain-lain yang sesuai dengan para murid-muridnya sehubungan dengan hal itu Pesta Lozzi mengatakan tujuan pendidikan adalah tercapainyai perkembangan anak yang serasi mengenai tenaga dan daya jiwa. Untuk membantu peserta didik memikul tanggung jawab atas perilakunya dan tanggung jawab socialnya sehingga dapat digunakan dalam lingkungan kelas. Model ini dalam kelas diwujudkan bentuk suatu pertemuan dimana kelompok bertanggung jawab untuk membangun system social yang sama.




















Tidak ada komentar: