Jumat, 25 Desember 2009

Kurikulum Pendidikan di Indonesia

BAB I
KURIKULUM PENDIDIKAN DI INDONESIA.

A. SEJARA DAN PERKEMBANGAN KURIKULUM DI INDONESIA
Dalam perjalanannya dunia pendidikan Indonesia telah menerapkan enam kurikulum yaitu: kurikulum 1968, kurikulum 1975, kurikulum 1984, kurikulum 1994, kurikulum 2004 (kurikulum Berbasis kompetensi), meskipun belum di sahkan oleh pemerintah, tapi sempat berlaku di beberapa sekolah dan terakhir kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP).yang di keluarkan oleh pemerintah melalui permen DIKNAS Nomor 22 tentang standar isi, permen Nomor 23 tentang standar kompetensi lulusan, dan permen 24 tentang pelaksanaan kedua permen.
Namun, kalau sudut pandanganya Non polotis, pergantian kurikulum merupakan suatu hal yang bisa dan suatu keniscayaan dalam rangka merespon perkembangan masyarakat yang begitu cepat.
B. PENGERTIAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP).
Istilah kurikulum pada awalnya dipakai dakam dunia olahraga dengan istila (CURRICUALE). Bahasa latin yaitu suatu jarak yang harus di tempuh oleh pelati dari awal sampai akhir peerlombaan. Dari dunia olahraga istilah kurikulum masuk ke dunia pendidikan yang berarti sejumlah mata kulia di perguruan tinggi. Dan mata pelajaran di sekolah sementara itu, menurut pp Nomor 19 tahun 2005 tentang standar Nasional pendidikan kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang di gunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk menjapai tujuan pendidikan tertentu.
Pengertian ini mengandung arti bahwah kurikulum harus tertuang dalam satu atau beberapa dokumen atau renjana tertulis, dokumen atau renjana tertulis itu berisikan pernyataan mengenai kualitas yang harus di miliki seorang peserta didik yang mengikuti kurikulum tersebut.

C. KEUNGGULAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
Utuk melihat keunggulan kurikulum tingkat satuan pendidikan perlu di cari bahan pembanding karena satuan di anggap lebih baik kalau dapat di bandingkan dengan sesuatu yang lain untuk menunjukan kelebihanya. Oleh karena itu, perlu kita lihat perbedaan antara KTSP dengan kurikulum sebelumnya (kurikulum 1994).
D. PRINSIP PELAKSANAAN KURIKULUM
Dalam melaksanaan kurikulum disetiap satuan pendidikan menggunakan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan dan kondisi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya.
2. kurikulum di laksanakan dengan menegakan ke lima pilar yaitu:
a. Belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang maha Esa
b. Belajar untuk memahami dan menghayati
c. Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan yang bersifat perbaikan.
d. Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan pendidik yang saling menghargai.
e. Kurikulum di laksanakan dengan multi strategi pendekatan dan multi media, sumber tehnologi yang memadai dan memanfaatkan lingkungan
f. Kurikulum di laksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam, sosial dan budaya.
g. Kurikulum yang menjakup seluruh komponen kompetensi seluruh mata pelajaran

E. KEBIJAKAN PEMBAHARUAN KURIKULUM
Salah satu variable yang mempengaruhi sistem pendidikan Nasioal adalah kurikulum, oleh karena itu, kurikulum harus mengikuti dinamika yang ada dalam masyarakat. Kurikulum harus bisa menjawab kebutuhan masyarakat luas dalam menghadapi persoalan kehidupan yang di hadapi dan tantangan dunia pendidikan dalam membekali peserta didik menjadi manusia yang siap hidup dalam berbagai keadan, kurikulum harus komprehensipf dan responsif terhadap dinamika sosial. Kurikulum harus dirancang dalam rangka lebi mengembangkan segalah potensi yang ada pada peserta didik, seperti Beban belajar yang terlalu berat. Apalagi selain tatap muka di kelassiswa masi harus mengikuti kegiatan ekstra kerikuler dan mengerjakan pekerjaan rumah, oleh karena itu pembaharuan kurikulim suatu kenisjayaan lebih lanjut bahwa kurikulum pendidikan nasional harus di kembangkan dan bisa menampung berbagai kemungkinan perubahan di masayang akan datang sebagai dampak perkembangan tehnologi dan tuntutan masyarakat.











BAB II

KONSEP-KONSEP DASAR DAN KURIKULUM DAN PENGAJARAN

1. Pengertian Kurikulum
 Macam-macam defenisi ang di berikan tentang kurikulum lezimnya kurikulum di pandang sebagi satu rencana di susun untuk melancarkan proses belajar mengajar di bawa pimpinan dan tanggung jawab di sekolah atau lembaga pendidikan serta staf pengajarnya. Ada sejumlah ahli teori lurikulum yang perpandapat bahwa kurikulum bukan hanya meliputi semua kegiatan yang di rencanakan melainkan juga peristiwa-peristiwa yang terjadi di bawah pengawasan sekolah

2. Pedoman Instruksional
 Pedoman instrksional di perolah atas usaha pengajar untuk megurangi isi pedoman kurikulum agar lebih apesifik sehingga lebih muda untuk mempersiapkan sebagai pelajaran dalam kelas dengan demikian apa yang di ajarkan benar-benar bersumber dari pedoman kurikulum.
 Untuk praktisnya yang mempermudah pekerjaan sambil lebih menjamin mutuhnya, penyusunan pedoman instruksional sebaiknya di lakukan oleh satu tim, termasuk guru dan akan mengajarkannya.
 Seperti kita ketahui tujuan instruksional khususnya pada umumnya terlampau mengutamakan hasil belajar tingkatan kopmotif rendah berupa fakta dan informasi yang tidak terangsang siswa untuk berfikir. Kritik itu ada kebenaranya.
 Selama ini masyarakat sering megeluh tentang rendahnya mutuh pendidikan dan merasa bahwa sekolah tidak melaukan tugasnya dengan baik.

3. Mutu pendidikan
 Pendekatan pengembangan kurikulum dengan menyusun pedoman kurikulum dan pedoman instruksional bertujaun untuk meningkatkan mutu sekolah dan universitas dengan meningkatkan efektifitas mengajar dengan melakukan hal-hal sebagai berikut :
1. Menentapkn kerangka umum kurikulum yang dapat ditujui bersama.
2. Menetapkan standar minimal untuk tiap mata pelajaran.
3. Menyediakn sumber belajar dan memanfaatkan sepenuhnya.
4. Membantu tenagah pelajar mudah dalam merencanakan pelajaran.

4. Pedoman kurikulum
 Pedoaman kurikulum di susun untuk menentukan dalam garis besarnya :
 Apa yang akan di ajarkan
 Kepada siapa di ajarkan
 Apa sebab di ajarkan, dengan tujuan apa
 Dalam urutan yang bagaimana
Pedoman kurikulum juga meliputi :
 Latar belakang
 Silabus
 Disain efolusy
  Latar belakang yang berisi rumusan falsafah dan tujuan lembaga pendidikan, populasi yang menjadi sasaran rasional di bidang studi atau mata kulia struktur organisasi bahasa pelajaran
  Silabus yang berisi mata pelajaran secara lebih rinci yang di berikan yakni cope (ruang lingkup) dan sequencenya (urutan pangajianya)
  Desain efolusi termasuk strategi refisi atau perbaikan kurikulum mengenai : banhan pembelajaran.
Organisasi bahan dan strategi instruksionalnya selanjutnya perlu di uarikan
 Falsafah dan fisi lembaga pendidikan sekolah,akademi atau universitas atau insitut.
Dalam hal perguruan tinggi peru dikemukakan falsafah dan tiap misi fakultas dan jurusan.
 Alasan atau rasional kurikulim berhubungan dengan populasi yang dijadikan sasaran, yakni untuk apa siswa di persiapkan
 Tujuan filosofis mengenai bahan yang akan diajarkan, alasan memilihnya.
 Organisasi bahan epelajaran secara umum.


BAB III
DETERMINAN KURIKULUM

Dengan diterimah kurikulum dimaksud hal-hal yang secara mendasar menentukan kurikulum sehingah isebut juga asas-asas kurikulum:
Ada 4 determinan kurikulum yakni
a. Determinan filosofis
b. Determinan sosiologis
c. Determinan psikologis
d. Hakekat pengetahuan

A. DETERMINAN FILOSOFIS
Falsafah dapat direumuskan sebagai studi tentang
Metafisika: Apahkah hakekat kenyatan atau realitas?
Epistemologi: apakah hakekat pengetahuan?
Apsiologi: apakah hakekat nilai?
Etika: apakah hakekat kebaikan?
Estetika: apakah hakekat keindahan?
Logika: apakah hakekat penalaran?
Pengembangan kurikulum yang mempunyai posisi yang jelas tentang pertanyaan-pertanyaan filosofis di atas telah memiliki dasar yang memungkinkanya mengambil keputusan yang sehat dan konsisten.
Selai itu seorang tak perlu mendalami semua bidang felsafah agar dapat mengembangkan kurikulum pendidikan pada dasarnya bersifat normatif jadi diterntukan oleh sistem nilai-nilai yang dianut

B. DETERMINAN SOSIOLOGIS
Tiap kurikulum mencerminkan keinginan, cita-cita, tuntas dan keutuhan masyarakat sekolah memang didirikan oleh dan untuk masyarakat. Sudah seharusnya pendidikan harus memperhatikan merespon terhadap suara-suara masyarakat.
Kesulitan akan dihadapi bila kelompok-kelompok sosial mengajukan kegiatan yang bertentangan berhubungan dengan kegiatan dengan kepentingan khusus masing-masing.
Banyak lagi faktor-faktor lain dalam masyarakat yang turut memberi tekanan tentang apa yang harus di masukan kedalam kurikulum.
Keputusan yang akan diambil mengenai kurikulum akhirnya bergantung pada bagaimana pengembangn kurikulum memandng dunia tempat hidup dan juga oleh falsafeh pendidikan dalam kebanyakansituasilah akan menghadapi berbagai kendala berupa ketentuan-ketentuan pemerintah yang hinggah tetap tertentu akan membatasi keputusan yang dapat diambilnya.

C. DETERMINAN PSIKOLOGIS
Peran guru ialah menyajikan stimulis tertentu yang membangkitkan respon tertentu yang merupakan hasil belajar yang di inginkan ia harus lebih dulu menguasai suatu langkah sebelum maju ke langkah berikut yang lebih sulit dan kompleks.
Peran guru ialah menganalisis bahan pelajaran, membaginya dalam bagian-bagian kecil, menyajikan satu-persatu kepad siswa sambil memberi balikan berupa pujian bilah benar-benar.
Maka siswa akan mampu berkata pikiran rasionalnya mentransfer proses belajr itu pada bidang studi lain.
Siswa di pandang sebagai”orang dewasa mini” yang belajar dengan dasar yang sama seperti ilmuan dewasa.
Siswa memandang perbuatanya benar bila guru yang memegang otoritas menyetujuinya. Rasa keadilan berkembang dan perasaan ego-sentris lambat laun beralih kepada perhatian terhadap orang lain.

D. HAKEKAT PENGETAHUAN
Pengetahuan berubah dan meluas dengan kelajuan yang kian cepat.di perkirakan tiap tahun di terbitkan lebih dari 30.000 judul buru belum lagi karangan ilmiah.dengan adanya perubahan yang kian cepat dan pesat timbul kembali pertanyaanya yang telah diajukan bagaimana menentukan bahan yang serasi di pelajari siswa dari pengetahuan yang begitu banyak dan senantiasa menibengkan perkembangan masyarakat yang dinamis menuntut latar belakang pengetahua dan keterampilan dari pekerja yang berbeda sekali dengan dua pulu tahun yang lalu, apakah dalam bidang kedokteran,tehnik, perdagangan bahkan pertanian, perubahan cepat ini meniber beban baru kepada pengembangan kurikulum karena dialah harus memiliki dan memutuskan apa yang harus di ajaran dan kepada siap?
 
 
 






Tidak ada komentar: